Perubahan aturan di Facebook menyangkut data pribadi anggotanya berbuntut panjang. Electronic Privacy Information Center (EPIC) mengajukan komplain formal ke Federal Trade Commission AS.
"Kami ingin Facebook kembali ke syarat sebelumnya," kata Executive Director EPIC Marc Rotenberg.
Reaksi keberatan terhadap aturan baru Facebook itu tidak hanya dilayangkan oleh lembaga resmi. Lebih dari 38.000 user bergabung dalam kelompok yang memprotes perubahan aturan itu. Belum lagi banyak blog dan situs yang khusus dibuka untuk memprotes aturan itu.
Aturan yang diprotes menyangkut syarat ketentuan yang menyebut, Facebook akan memiliki seluruh konten yang ditulis oleh user meskipun sudah tidak menjadi anggota.
Perubahan aturan itu terjadi sejak awal Februari, tapi baru diketahui awal pekan lalu. Situs The Consumerist yang pertama melaporkan itu dan menimbulkan gelombang protes besar-besaran pada Facebook.
Bagian yang paling diprotes adalah ketentuan bahwa Facebook akan memiliki hak nama user, tulisan, maupun foto utnuk digunakan keperluan apapun termasuk promosi dan iklan, meskipun user sudah keluar dari Facebook.
CEO Facebook Mark Zuckerberg meminta anggota Facebook untuk tenang, dimana perusahaannya tidak akan memanfaatkan konten itu jika usernya tidak suka.
Zuckerberg menjelaskana aturan baru itu sangat dibutuhkan. Meskipun user sudah keluar dari Facebook, tapi pesan yang dikirim ke user lain akan tetap di inbox. Oleh karenanya Facebook butuh hak lebih luas agar hal itu tetap bisa terjadi.