Surabaya - Pengguna internet hingga pertengahan Maret tahun ini tumbuh mencapai 300 persen tiap bulannya.
"Pertumbuhan itu, karena antusias masyarakat dalam mengakses internet untuk pencarian data cukup tinggi," kata Kepala Indosat Regional Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat, M S Sucahyo, di Surabaya.
Pertumbuhan ini, jelas dia, harus disikapi secara arif dengan sejumlah operator yang menawarkan akses jaringan internet. Mereka perlu lebih selektif dalam menambah pelanggan, karena jika salah sasaran bisa merugikan banyak pihak.
Menurut dia, melalui kedua program itu, Indosat berencana melengkapi 100 sekolah dengan perangkat teknologi informasi (TI). Mulai dari komputer jinjing (laptop), modem router, LCD proyektor hingga gratis biaya internet untuk satu tahun. Dari program IWICS yang dilakukan Indosat sudah terpilih 25 sekolah, sedangkan dari ISMS akan dipillih 75 sekolah.
"Program ini merupakan bagian dari CSR (Corporate Social Responsibility) untuk menanggulagi keterbatasan anggaran sekolah yang masuk dalam kriteria kami," ujarnya.
Untuk mengantisipasi peningkatan traffic data, tambah dia, Indosat terus menambah kapasitasnya di antaranya dengan terus membangun Base Transceiver Station (BTS) 3G. "Penambahan ini kami lakukan di pusat kota Surabaya dan di daerah-daerah," katanya.
Sementara itu, East Regional General Manager PT Indosat Mega Media (IM2), Edi Sutanto, membenarkan, meningkatnya penetrasi internet di tengah masyarakat.
"Peningkatan ini, terutama dari kalangan pelajar. Buktinya, dulu saya dapat komplain mahasiswa dan anak SMA. Padahal, saat itu sudah malam hari," katanya.
Selain itu, IM2 juga gencar mengenalkan produknya yaitu Broom Unlimited yang harganya terjangkau. Hal ini menjadi solusi berinternet relatif murah dan dapat digunakan bagi siapa saja.
"Di provinsi ini, kami memiliki sekitar 50.000 pengguna. Melalui berbagai upaya seperti pameran dan program CSR, kami berharap bisa meningkatkan jumlah pelanggan menjadi 125.000 sampai akhir 2009," katanya.