Kementerian Negara Riset dan Teknologi akan membuat situsnya lebih up to date. Upaya itu untuk mengubah citra situs pemerintah yang dinilai kurang menarik. Selain itu informasi yang ditampilkan juga tidak ada yang ditutup-tutupi.
“Beritanya itu lagi itu lagi, yang ditengok kemarin dan yang di tengok hari ini sama. Yang nulis belum tentu orang yang bikin, nyuruh orang tapi atas nama atasannya. Kami harus mengubah citra portal pemerintah garing, ” kata Menristek Kusmayanto Kadiman saat berkunjung ke redaksi INILAH.COM, Senin (23/2).
Kusmayanto mengatakan dalam menyediakan berita ke masyarakat kementerian ristek tidak berpatokan pada paradigma lama. Saat ini berita ditampilkan secara jujur dan otentik , dan tidak ada yang di make up atau ditutup-tutupi.
Tapi, ia mengakui upaya itu bukan sesuatu yang mudah dilakukan. “Itu bagaikan topeng yang sudah menempel di muka puluhan tahun waktu dilepas berdarah-darah. Tapi harus kami lakukan terus menerus. Kami harus tampil dengan wajah baru,” tandasnya.
Ia menilai situs sebenarnya sangat penting, karena apa yang dilakukan pemerintah tidak semuanya diketahui oleh masyarakat. Oleh karena itu, situs sangat efektif untuk memberikan penerangan. Misalnya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) tidak hanya menyangkut ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi ada komponen masyarakatnya yang harus diperhatikan dan diberi infomasi sejelas-jelasnya.
Kusmayanto menambahkan termasuk sistem peringatan dini bencana, sebagus apapun teknologinya kalau informasi ke masyarakat kurang maka tidak akan maksimal. Padahal teknologi deteksi tsunami sudah bisa mengetahui lokasi, kekuatan dan bencana yang mungkin bisa ditimbulkan kurang dari lima menit.
”Tapi meskipun tsunami sudah dikasih tahu, tapi untuk menggerakkan orang itu yang sulit. Maka perlu sosialisasi,” katanya
Ia menambahkan pemerintah selama empat setengah tahun terakhir banyak mengeluarkan investasi di bidang infrstruktur teknologi alat deteksi bencana. Namun hal itu tidak berdampak besar jika kultur masyarakat tidak berubah