Tentara diperintahkan untuk berhenti menggunakan situs jaringan sosial semacam MySpace dan Facebook. Pejabat militer menilai situs seperti itu bisa menimbulkan masalah keamanan.
Memposting informasi di internet melalaui situs blog atau forum diskusi dinilai bisa menyebarkan informasi ke publik. Pejabat militer Inggris khawatir, tentara membocorkan informasi yang seharusnya bersifat rahasia secara tidak sengaja.
Tapi pelarangan itu mendapat tentangan keras dari tentara yang menggunakan situs jaringan sosial agar bisa terus berhubungan dengan keluarga dan temannya.
"Kesenangan sudah lewat. Kini aku tidak bisa bicara dengan anak dan istrik. Mereka pikir situs itu akan benar-benar menyebabkan rahasia bocor,” kata tentara yang ditugaskan di Afghanistan seperti dilaporkan oleh The Sun.
"Ini serangan paling brutal yang pernah aku dengar. Kami siap mati untuk negara tapi malah diancam seperti anak kecil, Aku tidak akan mengidahkanya. Yang lain juga akan melakukan hal yang sama,” kata tentara yang lain.
Tapi militer Inggris mengatakan tidak mungkin mengancam tentara seperti anak kecil. “Mereka di garis depan dalam perang melawan terorisme, tetapi markas tidak percaya mereka bisa menjaga rahasia saat online,” kata juru bicara militer Inggris Adrian Weale.
Weale mengatakan tidak ada larangan tentara menggunakan Facebook dan menulis di blog. “Tapi kami butuh meyakinkan informasi rahasia tidak diumbar ke publik. Perintah dan aturan selalu diingatkan kembali,” jelasnya.