Industri selular di 2009 ditandai dengan perkembangan baru. Operator yang tahun lalu getol perang tarif voice dan SMS, kini serius menggarap layanan data. Konsumen pun makin diuntungkan dengan akses internet cepat dan murah.
Mobile-8 Telecom menargetkan 150 ribu pelanggan layanan internet nirkabel, dengan meluncurkan Mobile Broadband Internet (Mobi). Mobile-8 melihat pasar internet pemula (first user) dan karyawan kantoran baru (first jobbers) sangat besar.
“Kini orang tidak lagi pergi ke warnet untuk mendapatkan koneksi internet. Di kampus-kampus, mahasiswa sudah membawa laptop sendiri-sendiri. Dengan hadirnya Mobi kami mencoba meraih pangsa pasar sekitar 25% dari total pengguna broadband internet di Indonesia,“ ujar Head of Data Business Mobile-8 Dedi Irawan, kemarin.
Ia menambahkan penetrasi teknologi layanan broadband internet akan tumbuh pesat di 2009. Pengguna Friendster di Indonesia di 2008 diperkirakan berjumlah 15 juta dan pengguna internet mencapai 20 juta orang.
“Oleh sebab itu, kami coba mengembangkan pasar mobile broadband internet di Tanah Air. Pengguna dapat dengan mudah mengakses internet dengan cepat di manapun,“ ujar Dedi.
Bisnis layanan data ini bagi operator cukup menggiurkan. Dedi mengatakan, mobile-8 menetapkan average revenue per user (ARPU) dari layanan data bisa mencapai Rp 75 ribu per bulan. Padahal untuk layanan voice plus SMS, kini tinggal Rp 30 ribu per bulan.
tsel awal tahun ini juga berupaya menggenjot penggunaan akses data lewat kartu Simpati Pede. Selama ini pengguna layanan data melalui kartu prabayar tsel terhitung masih sangat rendah. "Tak sampai sepuluh persen," kata Nirwan Lesmana, GM Marketing tsel. Padahal, jaringan tsel di tiap kota bisa digunakan akses data, minimal GPRS.
Makanya tsel berupaya menggenjot pengguna kartu prabayar Simpati agar menggunakan layanan data. Upaya ini dilakukan lewat kartu perdana baru yang memberikan bonus data 5 megabyte.
VP Marketing Product tsel Hendri Mulya Sjam menambahkan pihaknya ingin lebih memasyarakatkan internet dengan memberikan bonus layanan data. Dengan begitu dari total pelanggan tsel yang mencapai 45 juta, pengguna internet bisa naik sedikitnya 20%.
“Target kami segmen pelajar dan mahasiswa," kata Hendri. Ia menambahkan, bonus akses data ini juga untuk menekan churn rate atau kartu hangus yang tiap bulannya mencapai 10%.
Sementara layanan data yang ditawarkan Mobile-8 dengan EVDO Rev.A merupakan teknologi baru dengan kecepatan lebih tinggi. Dedi Irawan mengatakan Mobile-8 baru memiliki jaringan EVDO Rev.A ini di wilayah Jabodetabek saja.
Sampai saat ini Mobile-8 telah memiliki 130 BTS CDMA EVDO Rev.A yang khusus melayani layanan data Mobi. “Kami akan terus ekspansi di wilayah ini. Mudah-mudahan pada akhir tahun, Mobile-8 bisa membangun hingga 200 BTS EVDO,“ ujar Dedi.
Pemain broadband internet berbasis teknologi CDMA EVDO Rev.A di Indonesia, baru tiga perusahaan, yakni Smart Telecom, Indosat StarOne, dan Mobile-8. EV-DO atau EVDO adalah standar telekomunikasi untuk tranmisi data wireless melewati sinyal radio, secara spesifik untuk akses internet broadband.
EVDO memiliki standar dari 3rd Generation Rartnertship Project 2 (3GPP2) sebagai bagian standar keluarga CDMA2000. Teknologi ini telah diadopsi oleh banyak provider telepon mobile dari seluruh dunia khususnya yang bekerja di jaringan CDMA